Toilet Training ( Melatih anak untuk Buang Hajat Sesuai Tempatnya )

Posted by hamdani17 On Tuesday, June 5, 2012 0 comments


mase_wahid,Toilet Training ( Melatih anak untuk Buang Hajat Sesuai Tempatnya ) Bunda buang air besar (BAB) dan air kecil (BAK) bukanlah suatu masalah besar, namun bagi anak balita, mandiri untuk bisa BAB dan BAK hal yang patut diacungi jempol. Minimal, anak bisa memberi tanda-tanda saat akan BAK atau BAB. Bagaimana melatih kemandirian anak untuk bisa BAB atau BAK. Bagi orang tua baru ini merupakan pengalaman pertama untuk mengajari anak mandiri dan bisa melakukan BAK dan BAB pada tempatnya.
Istilah Toilet Training (mengajarkan anak ke toilet) adalah cara anak untuk mengontrol kebiasaan membuang hajatnya di tempat yang semestinya, sehingga tidak sembarang membuang hajatnya, waktu Buang Air Kecil (BAK)  maupun Buang Air Besar (BAK).
Dalam mengajari anak  anda untuk menggunakan toilet membutuhkan waktu, pengertian, dan kesabaran. Yang paling penting diingat adalah, orang tua tidak bisa mengharapkan dengan cepat si anak langsung bisa menggunakan toilet. Butuh proses dan pengertian dari orang tua.
Kapan waktu yang tepat bagi bunda mengenalkan konsep toilet training. Ada beberapa pendapat yang menyatakan dimulai pada umur 1 sampai 3 tahun, namun menurut American Academy of Pediatrics, tak ada batasan usia yang tepat, semuanya tergantung kesiapan fisik dan psikis si anak. Beberapa anak yang berusia 1 hingga 2 tahun, sudah menunjukkan tanda-tanda siap namun banyak juga anak-anak yang hingga berumur 30 bulan atau lebih, tidak siap dengan konsep toilet training.
Bunda ada beberapa tanda anak sudah siap toilet training dan perlu diperhatikan :
  • Setelah tidur siang atau minimal 2 jam dalam sehari, anak dalam keadaan kering (tidak mengompol), cek popok atau diapers anak anda
  • Anak memberikan tanda-tanda atau kata-kata (keinginan) untuk membuang hajat.
  • Keinginan membuang hajatnya bisa diprediksi atau berupa kebiasaan.
  • Anak bisa berjalan sendiri ke kamar mandi dan membuka pakaian/celana sendiri.
  • Anak merasa tidak nyaman dengan diapers yang kotor dan ingin diganti
  • Anak tertarik dengan sendirinya menggunakan toilet atau pispotnya.
Saat mengenalkan anak toilet training, yang penting diingat bunda adalah :
  • Umur anak antara usia 18 bulan dan 3 tahun, sebelum mereka cukup dewasa untuk pergi sendiri ke toilet.
  • Perlu diingat bahwa toilet training adalah pengetahuan baru untuk anak Anda.
  • Pujilah setiap keberhasilan kecil dan tetap tenang jika terjadi kecelakaan.
Berikut tahapan Toilet Training bagi anak anda :
  • Biasakan anak ke WC dan lakukan secara rutin.
  • Latih anak untuk duduk di toilet
  • Jelaskan kegunaan dari toilet.
Dan yang terakhir ada beberapa tips yang mungkin berguna saat bunda melatih anaknya dalam toilet training:
  • Ajarkan kepada anak Anda kata-kata yang diperlukan untuk pelatihan toilet, seperti basah, kering, kebelet, pipis, ee, dan lainnya.
  • Memberi penjelasan penggunaan toilet kepada anak dengan melakukan peragaan, misalnya dengan memperlihatkan membuang kotoran di popoknya ke toilet.
  • Jangan memaksa. Saat kebelet, tanyakan pada anak apakah dia ingin menggunakan toilet. Gunakan toilet hanya bila dia tidak keberatan.
  • Biarkan anak bermain-main dengan toilet atau duduk di atasnya berpakaian lengkap bila dia menginginkannya.
  • Berhentilah melakukan pelatihan toilet untuk sementara waktu jika anak Anda menjadi frustasi atau takut. Tidak ada salahnya mengambil jeda pelatihan dan memulai lagi nanti.
  • Biarkan anak melihat ke dalam toilet setelah acara buang airnya “sukses”.
  • Mengajak anak ikut menggelontor toilet untuk membiasakan diri.
  • Pastikan bahwa area toilet aman. Simpan sabun mandi, deterjen, shampoo dan lainnya di luar jangkauan anak.
  • Puji anak Anda setiap kali dia berhasil menggunakan toiletnya
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat, selamat mencoba

Toilet Training ( Melatih anak untuk Buang Hajat Sesuai Tempatnya )
Bunda buang air besar (BAB) dan air kecil (BAK) bukanlah suatu masalah besar, namun bagi anak balita, mandiri untuk bisa BAB dan BAK hal yang patut diacungi jempol. Minimal, anak bisa memberi tanda-tanda saat akan BAK atau BAB. Bagaimana melatih kemandirian anak untuk bisa BAB atau BAK. Bagi orang tua baru ini merupakan pengalaman pertama untuk mengajari anak mandiri dan bisa melakukan BAK dan BAB pada tempatnya.
Istilah Toilet Training (mengajarkan anak ke toilet) adalah cara anak untuk mengontrol kebiasaan membuang hajatnya di tempat yang semestinya, sehingga tidak sembarang membuang hajatnya, waktu Buang Air Kecil (BAK)  maupun Buang Air Besar (BAK).
Dalam mengajari anak  anda untuk menggunakan toilet membutuhkan waktu, pengertian, dan kesabaran. Yang paling penting diingat adalah, orang tua tidak bisa mengharapkan dengan cepat si anak langsung bisa menggunakan toilet. Butuh proses dan pengertian dari orang tua.
Kapan waktu yang tepat bagi bunda mengenalkan konsep toilet training. Ada beberapa pendapat yang menyatakan dimulai pada umur 1 sampai 3 tahun, namun menurut American Academy of Pediatrics, tak ada batasan usia yang tepat, semuanya tergantung kesiapan fisik dan psikis si anak. Beberapa anak yang berusia 1 hingga 2 tahun, sudah menunjukkan tanda-tanda siap namun banyak juga anak-anak yang hingga berumur 30 bulan atau lebih, tidak siap dengan konsep toilet training.
Bunda ada beberapa tanda anak sudah siap toilet training dan perlu diperhatikan :
  • Setelah tidur siang atau minimal 2 jam dalam sehari, anak dalam keadaan kering (tidak mengompol), cek popok atau diapers anak anda
  • Anak memberikan tanda-tanda atau kata-kata (keinginan) untuk membuang hajat.
  • Keinginan membuang hajatnya bisa diprediksi atau berupa kebiasaan.
  • Anak bisa berjalan sendiri ke kamar mandi dan membuka pakaian/celana sendiri.
  • Anak merasa tidak nyaman dengan diapers yang kotor dan ingin diganti
  • Anak tertarik dengan sendirinya menggunakan toilet atau pispotnya.
Saat mengenalkan anak toilet training, yang penting diingat bunda adalah :
  • Umur anak antara usia 18 bulan dan 3 tahun, sebelum mereka cukup dewasa untuk pergi sendiri ke toilet.
  • Perlu diingat bahwa toilet training adalah pengetahuan baru untuk anak Anda.
  • Pujilah setiap keberhasilan kecil dan tetap tenang jika terjadi kecelakaan.
Berikut tahapan Toilet Training bagi anak anda :
  • Biasakan anak ke WC dan lakukan secara rutin.
  • Latih anak untuk duduk di toilet
  • Jelaskan kegunaan dari toilet.
Dan yang terakhir ada beberapa tips yang mungkin berguna saat bunda melatih anaknya dalam toilet training:
  • Ajarkan kepada anak Anda kata-kata yang diperlukan untuk pelatihan toilet, seperti basah, kering, kebelet, pipis, ee, dan lainnya.
  • Memberi penjelasan penggunaan toilet kepada anak dengan melakukan peragaan, misalnya dengan memperlihatkan membuang kotoran di popoknya ke toilet.
  • Jangan memaksa. Saat kebelet, tanyakan pada anak apakah dia ingin menggunakan toilet. Gunakan toilet hanya bila dia tidak keberatan.
  • Biarkan anak bermain-main dengan toilet atau duduk di atasnya berpakaian lengkap bila dia menginginkannya.
  • Berhentilah melakukan pelatihan toilet untuk sementara waktu jika anak Anda menjadi frustasi atau takut. Tidak ada salahnya mengambil jeda pelatihan dan memulai lagi nanti.
  • Biarkan anak melihat ke dalam toilet setelah acara buang airnya “sukses”.
  • Mengajak anak ikut menggelontor toilet untuk membiasakan diri.
  • Pastikan bahwa area toilet aman. Simpan sabun mandi, deterjen, shampoo dan lainnya di luar jangkauan anak.
  • Puji anak Anda setiap kali dia berhasil menggunakan toiletnya
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat, selamat mencoba


Semoga artikel Toilet Training ( Melatih anak untuk Buang Hajat Sesuai Tempatnya ) bermanfaat bagi Anda.

Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

Post a Comment